Sibuk memperhatikanmu
Dia sibuk mencatat tulisan-tulisan.
Gerakan tangannya,
kedipan matanya,
bahasa tubuhnya,
Tak kulewati sedetikpun.
Aku sibuk memperhatikan tingkah lakunya menggerakkan kepalaku 45 derajat ke arah kiri.
Hanya untuk menatapnya.
Kuperhatikan lagi dagunya yang runcing itu, sejak tadi ia memegang cuek dagunya.
Hidungnya yang mancung bergerak resah.
Matanya yang redup sayup menelusup ragu mengikuti gerakan tangannya saat menulis.
Pakaiannya sederhana saja.
Berwarna hitam,berlengan pendek.
Wajah itu yang tak sederhana !
Tatapanku menyoroti sudut tempat ia mematung
meskipun itu adalah lapangan yang besar.
Aku masih saja sibuk memperhatikannya
Aku masih saja mengabaikan catatanku.
Beberapa kali aku memperdengarkan suaraku
Sambil bertanya ini itu
Aku memainkan ballpoint berwarna biru kesukaanku, yang setia melekat di jemariku.
Sesekali ia mengarahkan pandangannya ke arahku
memamerkan lengkungan bibirnya yang membentuk sempurna menjadi sebuah senyuman.
Dia tahu kalau sejak tadi aku memperhatikannya.
Sesekali ia mendapatiku memperhatikannya
Sesekali aku membuang muka seakan-akan aku sedang tidak memperhatikannya
Saat kamu semakin sibuk dengan catatanmu
Saat aku masih saja memperhatikanmu.
Baca Selengkapnya...